KOTA SORONG – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menyalurkan bantuan peralatan produksi kepada 12 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Orang Asli Papua (OAP), Selasa (6/5/2025).
Penyerahan bantuan yang berlangsung di halaman kantor DPMPTSP Papua Barat Daya ini dilakukan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, kepada para perwakilan pelaku UMKM OAP sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dalam mendorong penguatan ekonomi masyarakat asli Papua.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Ahmad Nausrau mengapresiasi pendekatan DPMPTSP yang tidak hanya memberikan peralatan produksi, tetapi juga memastikan para pelaku usaha telah mengikuti pelatihan sebelumnya.
“Sering kali masyarakat dapat bantuan alat produksi seperti mesin parut sagu, tapi bingung cara memakainya. Kali ini, Bapak-Ibu sudah dibekali pelatihan dulu, jadi ketika alat diberikan, langsung bisa digunakan,” ujar Ahmad.
Ia menekankan bahwa bantuan ini adalah stimulus untuk mendorong produktivitas usaha, bukan solusi jangka panjang, sehingga harus digunakan tepat sasaran dan mendukung pengembangan usaha, bukan untuk konsumsi pribadi.
“Kami yakin, 12 UMKM ini sudah dibekali pengetahuan selama satu bulan di Jakarta dan siap mengembangkan usahanya. Kami tidak ingin bantuan alat atau pembiayaan seperti KUR dan Ekomas justru digunakan untuk hal-hal konsumtif,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, turut dipamerkan produk-produk kreasi UMKM OAP, salah satunya mie sagu (mie sagu) sebagai simbol inovasi pangan lokal yang sehat dan bernilai ekonomi tinggi.
“Biasanya kita makan mie dari tepung, sekarang kita punya mie dari sagu, dibuat langsung oleh pelaku UMKM kita. Ini luar biasa dan patut kita banggakan,” kata Ahmad, sambil berharap produk UMKM OAP ke depan dapat menjadi oleh-oleh khas Papua Barat Daya.
“Semangat, kreativitas, dan inovasi seperti inilah yang diharapkan pemerintah untuk membangkitkan ekonomi kreatif di Papua Barat Daya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas DPMPTSP Papua Barat Daya, Menase Jitmau, menyebutkan bantuan ini merupakan langkah awal pemberdayaan pelaku usaha asli Papua agar mampu bersaing di pasar dan meningkatkan taraf hidup mereka.
“Kita bersyukur kepada Tuhan karena hari ini 12 pelaku UMKM OAP telah menerima bantuan peralatan produksi yang bervariasi, hasil dari pembinaan yang dilakukan oleh PT SP,” ujar Menase.
Adapun peralatan produksi yang diserahkan meliputi:
* Mesin pengaduk selai (5 unit)
* Freezer 100 liter (4 unit)
* Oven listrik (3 unit)
* Kompor gas (5 unit)
* Blender (5 unit)
* Mixer kue (3 unit)
* Spinner minyak (4 unit)
* Baskom stainless (12 unit)
* Pisau stainless (12 unit)
* Timbangan kue (12 unit)
* Heatgun (5 unit)
* Loyang kue (6 buah)
* Mesin sealer (7 unit)
* Rolling pin kue (3 buah)
* Wajan stainless (4 unit)
Menase juga menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah, terutama dalam menyediakan pasar bagi pelaku UMKM.
“Banyak pelaku UMKM kita kesulitan memasarkan produk karena tidak tersedianya tempat penjualan yang representatif. Pemerintah harus hadir menyediakan ruang pasar yang layak agar mereka bisa bersaing,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus menghimpun dan membina pelaku UMKM OAP lain agar dapat mengikuti program serupa pada tahun-tahun mendatang.
“Potensi pelaku usaha asli Papua sangat luar biasa. Jika diberikan dukungan dan pembinaan yang tepat, mereka akan mampu meningkatkan taraf hidup dan kemandirian ekonominya,” pungkas Menase.
Melalui langkah nyata ini, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berharap ekosistem UMKM OAP semakin kuat, berdaya saing, dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah menuju Papua Barat Daya yang mandiri dan sejahtera.
1. | Persyaratan | 85% |
2. | Prosedur | 87.5% |
3. | Waktu pelayanan | 84.17% |
4. | Biaya/ tarif | 100% |
5. | Produk Pelayanan | 85% |
6. | Kompetensi Pelayanan | 88.33% |
7. | Perilaku Petugas | 90% |
8. | Sarana dan Prasarana | 93.33% |
9. | Penanganan Pengaduan | 95.83% |